Minggu, 24 April 2011

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN SIROSIS HEPATIS

Pengkajian
    • Riwayat Kesehatan Sekarang
    • Mengapa pasien masuk Rumah Sakit dan apa keluahan utama pasien, sehingga dapat ditegakkan prioritas masalah keperawatan yang dapat muncul.
    • Riwayat Kesehatan Sebelumnya
      Apakah pasien pernah dirawat dengan penyakit yang sama atau penyakit lain yang berhubungan dengan penyakit hati, sehingga menyebabkan penyakit Sirosis hepatis. Apakah pernah sebagai pengguna alkohol dalam jangka waktu yang lama disamping asupan makanan dan perubahan dalam status jasmani serta rohani pasien.
    • Riwayat Kesehatan Keluarga
      Adakah penyakit-penyakit yang dalam keluarga sehingga membawa dampak berat pada keadaan atau yang menyebabkan Sirosis hepatis, seperti keadaan sakit DM, hipertensi, ginjal yang ada dalam keluarga. Hal ini penting dilakukan bila ada gejala-gejala yang memang bawaan dari keluarga pasien.
    • Riwayat Tumbuh Kembang
      Kelainan-kelainan fisik atau kematangan dari perkembangan dan pertumbuhan seseorang yang dapat mempengaruhi keadaan penyakit, seperti ada riwayat pernah icterus saat lahir yang lama, atau lahir premature, kelengkapan imunisasi, pada form yang tersedia tidak terdapat isian yang berkaitan dengan riwayat tumbuh kembang.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN TUBERKULOSIS PARU (TB PARU)


A. Pengkajian 
Aktivitas / istirahat.
Gejala : 
             Kelelahan umum dan kelemahan.
    • Nafas pendek karena bekerja.
    • Kesulitan tidur pada malam atau demam pada malam hari, menggigil dan atau berkeringat.
    • Mimpi buruk.

Tanda :
    • Takhikardi, tachipnoe, / dispnoe pada kerja.
    • Kelelahan otot, nyeri dan sesak (pada tahap lanjut).

  1. Integritas Ego.
    Gejala :
    • Adanya faktor stres lama.
    • Masalah keuanagan, rumah.
    • Perasaan tak berdaya / tak ada harapan.
    • Populasi budaya.

TURBERKULOSIS PARU (PB PARU)


A. Pengertian
Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang tanhan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Ada beberapa mikrobakteria patogen , tettapi hanya strain bovin dan human yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3 x 2 sampai 4 μm, ukuran ini lebih kecil dari satu sel darah merah.

Askep TBC
B. Etiologi
Penyebabnya adalah kuman microorganisme yaitu mycobacterium tuberkulosis dengan ukuran panjang 1 – 4 um dan tebal 1,3 – 0,6 um, termasuk golongan bakteri aerob gram positif serta tahan asam atau basil tahan asam.

Askep TBC
C. Patofisiologi
Penularan terjadi karena kuman dibatukan atau dibersinkan keluar menjadi droflet nuklei dalam udara. Partikel infeksi ini dapat menetap dalam udara bebas selama 1 – 2 jam, tergantung ada atau tidaknya sinar ultra violet. dan ventilasi yang baik dan kelembaban. Dalam suasana yang gelap dan lembab kuman dapat bertahan sampai berhari – hari bahkan berbulan, bila partikel infeksi ini terhisap oleh orang yang sehat akan menempel pada alveoli kemudian partikel ini akan berkembang bisa sampai puncak apeks paru sebelah kanan atau kiri dan dapat pula keduanya dengan melewati pembuluh linfe, basil berpindah kebagian paru – paru yang lain atau jaringan tubuh yang lain.
Setelah itu infeksi akan menyebar melalui sirkulasi, yang pertama terangsang adalah limfokinase, yaitu akan dibentuk lebih banyak untuk merangsang macrofage, berkurang tidaknya jumlah kuman tergantung pada jumlah macrofage. Karena fungsinya adalah membunuh kuman / basil apabila proses ini berhasil & macrofage lebih banyak maka klien akan sembuh dan daya tahan tubuhnya akan meningkat.
Tetapi apabila kekebalan tubuhnya menurun maka kuman tadi akan bersarang didalam jaringan paru-paru dengan membentuk tuberkel (biji – biji kecil sebesar kepala jarum).
Tuberkel lama kelamaan akan bertambah besar dan bergabung menjadi satu dan lama-lama timbul perkejuan ditempat tersebut.apabila jaringan yang nekrosis dikeluarkan saat penderita batuk yang menyebabkan pembuluh darah pecah, maka klien akan batuk darah (hemaptoe).
 
D. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala pada klien secara obyektif adalah :
  1. Keadaan postur tubuh klien yang tampak etrangkat kedua bahunya.
  2. BB klien biasanya menurun; agak kurus.
  3. Demam, dengan suhu tubuh bisa mencapai 40 - 41° C.
  4. Batu lama, > 1 bulan atau adanya batuk kronis.
  5. Batuk yang kadang disertai hemaptoe.
  6. Sesak nafas.
  7. Nyeri dada.
  8. Malaise, (anorexia, nafsu makan menurun, sakit kepala, nyeri otot, berkeringat pada malam hari).
E. Pemeriksaan Penunjang
  1. Kultur sputum : positif untuk mycobakterium pada tahap akhir penyakit.
  2. Ziehl Neelsen : (pemakaian asam cepat pada gelas kaca untuk usapan cairan darah) positif untuk basil asam cepat.
  3. Test kulit : (PPD, Mantoux, potongan vollmer) ; reaksi positif (area durasi 10 mm) terjadi 48 – 72 jam setelah injeksi intra dermal. Antigen menunjukan infeksi masa lalu dan adanya anti body tetapi tidak secara berarti menunjukan penyakit aktif. Reaksi bermakna pada pasien yang secara klinik sakit berarti bahwa TB aktif tidak dapat diturunkan atau infeksi disebabkan oleh mycobacterium yang berbeda.
  4. Elisa / Western Blot : dapat menyatakan adanya HIV.
  5. Foto thorax ; dapat menunjukan infiltrsi lesi awal pada area paru atas, simpanan kalsium lesi sembuh primer atau efusi cairan, perubahan menunjukan lebih luas TB dapat masuk rongga area fibrosa.
  6. Histologi atau kultur jaringan ( termasuk pembersihan gaster ; urien dan cairan serebrospinal, biopsi kulit ) positif untuk mycobakterium tubrerkulosis.
  7. Biopsi jarum pada jarinagn paru ; positif untuk granula TB ; adanya sel raksasa menunjukan nekrosis.
  8. Elektrosit, dapat tidak normal tergantung lokasi dan bertanya infeksi ; ex ;Hyponaremia, karena retensi air tidak normal, didapat pada TB paru luas. GDA dapat tidak normal tergantung lokasi, berat dan kerusakan sisa pada paru.
  9. Pemeriksaan fungsi pada paru ; penurunan kapasitas vital, peningkatan ruang mati, peningkatan rasio udara resido dan kapasitas paru total dan penurunan saturasi oksigen sekunder terhadap infiltrasi parenkhim / fibrosis, kehilangan jaringan paru dan penyakit pleural (TB paru kronis luas).
F. Penatalaksanaan
Dalam pengobatan TB paru dibagi 2 bagian :
  1. Jangka pendek.
    Dengan tata cara pengobatan : setiap hari dengan jangka waktu 1 – 3 bulan.
    • Streptomisin inj 750 mg.
    • Pas 10 mg.
    • Ethambutol 1000 mg.
    • Isoniazid 400 mg.
Kemudian dilanjutkan dengan jangka panjang, tata cara pengobatannya adalah setiap 2 x seminggu, selama 13 – 18 bulan, tetapi setelah perkembangan pengobatan ditemukan terapi.
Therapi TB paru dapat dilakkukan dengan minum obat saja, obat yang diberikan dengan jenis :
    • INH.
    • Rifampicin.
    • Ethambutol.
Dengan fase selama 2 x seminggu, dengan lama pengobatan kesembuhan menjadi 6-9 bulan.
  1. Dengan menggunakan obat program TB paru kombipack bila ditemukan dalam pemeriksan sputum BTA ( + ) dengan kombinasi obat :
    • Rifampicin.
    • Isoniazid (INH).
    • Ethambutol.
    • Pyridoxin (B6).

Jumat, 22 April 2011

INFEKSI SALURAN KEMIH

Definisi
Anatomi
Bawah : uritritis, sistitis (infeksi superfisialis vesika urinaria), prostatitis
Atas : pielonefritis (proses inflamasi parenkim ginjal), anses ginjal
K l in is
Tanpa komplikasi : sistitis pada perempuan hamil kelainan neurologis atau struktural yang
mendasarinya
Komplokasi : infeksi saluran kemih atas atau setiap kasus ISK pada laki-laki, atau perempuan
hamil, aau ISK dengan kelainan neurologis atau struktural yang mendasarinya
Mikrobilogis

Diare


•  Pengertian
Menurut Haroen N, S. Suraatmaja dan P.O Asdil (1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja.
Sedangkan menurut C.L Betz & L.A Sowden (1996) diare merupakan suatu keadaan terjadinya inflamasi mukosa lambung atau usus.
Menurut Suradi & Rita (2001), diare diartikan sebagai suatu keadaan dimana terjadinya kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi buang air besar satu kali atau lebih dengan bentuk encer atau cair.
Jadi diare dapat diartikan suatu kondisi, buang air besar yang tidak normal yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan konsistensi tinja yang encer dapat disertai atau tanpa disertai darah atau lendir sebagai akibat dari terjadinya proses inflamasi pada lambung atau usus.
•  Penyebab
Menurut Haroen N.S, Suraatmaja dan P.O Asnil (1998), ditinjau dari sudut patofisiologi, penyebab diare akut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
•  Diare sekresi (secretory diarrhoe), disebabkan oleh:
•  Infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella, salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus, comperastaltik usus halus yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan (misalnya keracunan makanan, makanan yang pedas, terlalau asam), gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa dingin, alergi dan sebagainya.
•  Defisiensi imum terutama SIGA (secretory imonol bulin A) yang mengakibatkan terjadinya berlipat gandanya bakteri/flata usus dan jamur terutama canalida.

Pelayanan Medik Standar Pelayanan Hipertensi

1.    Kriteria Diagnostik
Tekanan darah lebih atau sama dengan 160/95 mmhg (WHO 1978).
2.    Diagnostik Pembanding
a.    Hipertensi Esensial :
-       (Prima tidak jelas sebabnya), didapat lebih dari 90 % penderita.
b.    Hepertensi Sekunder :
-       Penyakit Ginjal     :  Stenosis arterirenalis, glomerulonefritis, pielonefritis, ginjal polikistik, nefropati.
-       O.K                     :  Konsentrasi, simpatomi-metik.
-       Endokrin             : Feokromositom, hiperfungsi, adrenokortikal.
-       Neurogenik
-       Lain-lain.
3.    Pemeriksaan Penunjang
a.    Mencari Komplikasi Kardiovaskular :
-       Fungsi Ginjal          :  Ureum, Kretinin, Urinalisis/ Proteinuri.
-       Kelainan Jantung  : Foto toraks, EKG.
-       Kelainan Vaskular mata (retina).

Senin, 18 April 2011

pasang jam

Pasang Jam di Sidebar

Agar blog anda tampak cantik dan menarik untuk di lihat, maka anda bisa memasang beberapa aksesori blog, salah satunya adalah dengan cara memasang jam. Jam ini bisa anda dapatkan secara gratis pada situs http://www.clocklink.com. Salah satu contoh jam yang tersedia adalah sebagai berikut :
Dan bagi anda yang ingin blognya di pasang jamjuga, silahkan ikuti langkah-langkah berikut :
  1. Silahkan kunjungi situs http://www.clocklink.com
  2. Jika sudah berada pada situs tersebut, silahkan klik tulisan Want a clock on your Website ?
  3. Silahkan anda melihat-lihat dulu model dari jam yang tersedia, yaitu mulai dari Analog, Animal, Animation, dll
  4. Jika di rasa sudah menemukan model jam yang anda sukai, klik tulisan View HTML tag yang berada di bawah jam yang anda sukai tadi
  5. Klik tombol yang bertuliskan Accept
  6. Pilih waktu yang sesuai dengan tempat anda di samping tulisan TimeZone. Contoh : untuk indonesia bagian barat pilih GMT +7:00
  7. Set ukuran jam yang anda sukai di samping tulisan size
  8. Copy kode HTML yang di berikan pada notepad
  9. Paste kode HTML yang di copy tadi pada tempat yang anda inginkan
  10. Selesai


Karena kode jam blog ini adalah merupakan suatu kode HTML, maka bagi anda yang masih bingung cara menempatkan kode HTML pada template blog, silahkan baca kembali postingan saya terdahulu di sini

Selamat mencoba.

Tips Membuat Multi Kolom

Jumpa lagi.... jumpa lagi euy dengan kang Rohman asli dari bandung (narsis abissssss). Yupssss... kesempatan kali ini mau sedikit mengulas tentang blog design. Pernah mengunjungi blog yang menggunakan wordpress? saya yakin jawabannya pernah bahkan sering. Kalau jawabanya seperti itu, tentunya sering juga dong memperhatikan layout atau desain dari templatenya. Nah jika saya sendiri sering memperhatikan bahwa template wordpress dibagian footer nya sering kali dibuat menjadi multi kolom, ada yang dibuat jadi dua kolom, tiga kolom, dan ada juga yang sampai empat kolom. Mungkin bagi yang sedikit kritis akan muncul pikiran atau bahkan pertanyaan "apakah bisa template blogger bagian footer nya dibuat menjadi multi kolom?" Saya tegaskan jawabanya adalah "bisa". mau tau caranya? ya udah baca dech sampai tuntas